JAKARTA, KASEKABAR.com – Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) mengingatkan Presiden dan Wakil Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka mengenai beberapa poin penting di sektor pendidikan yang perlu segera diperhatikan.
Menurut Koordinator Nasional P2G, Satriawan Salim, poin pertama yang harus diatasi oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) baru adalah mengejar ketertinggalan skor PISA (Program Penilaian Pendidikan Internasional) Indonesia yang terus menurun.
“Skor PISA Indonesia pada 2018 untuk kemampuan membaca sebesar 371, sedangkan pada 2022 menurun menjadi 359,” ungkap Satriawan dalam keterangan resmi di Jakarta, Minggu (20/10).
KONTEN IKLAN

IKLAN - SCROLL UNTUK MELANJUTKAN
Ia juga menambahkan bahwa skor matematika turun dari 379 di 2018 menjadi 366 di 2022, sementara skor sains juga menurun dari 379 menjadi 366 pada periode yang sama.
“Skor PISA yang menurun makin menunjukkan kondisi pendidikan Indonesia yang tidak baik,” lanjutnya.
Janji Kenaikan Gaji PNS dan PPPK: Janji Rp2 Juta Per Bulan
Satriawan juga menyoroti pentingnya rekrutmen guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang telah dijanjikan akan dituntaskan oleh pemerintah. Ia menegaskan bahwa Prabowo-Gibran perlu memprioritaskan pengangkatan guru honorer menjadi ASN, terutama guru honorer senior berusia di atas 35 tahun.
Selain itu, P2G juga mendesak agar janji Prabowo-Gibran mengenai kenaikan gaji bagi guru sebesar Rp2 juta per bulan bagi seluruh guru baik negeri atau swasta, honorer atau ASN, mulai Oktober 2024 ini segera direalisasikan.
“P2G mengapresiasi janji tersebut, termasuk janji akan menetapkan upah minimum guru swasta dan honorer,” kata Satriawan.
Penguatan Kurikulum dan Tata Kelola Guru
Satriawan juga menyoroti pentingnya kementerian pendidikan yang baru untuk membuat kurikulum yang relevan dengan kondisi siswa dan guru di lapangan, serta tidak memicu komersialisasi pendidikan.
“P2G juga meminta Mendikdasmen untuk membuat ‘Cetak biru tata kelola guru’, dengan lima isu utama dalam tata kelola guru,” jelasnya.
Isu-isu ini menurut Satriawan yaitu maslah kompetensi guru yang masih rendah, pelatihan berkelanjutan, serta akselerasi pendidikan profesi guru (PPG) dalam jabatan
Prioritas Guru Honorer dan Distribusi Guru yang Merata
P2G juga menekankan pentingnya memprioritaskan guru honorer, baik di sekolah negeri maupun swasta, agar mendapatkan kesempatan yang setara untuk diangkat menjadi ASN.
Selain itu, mereka juga meminta distribusi guru yang lebih merata di seluruh wilayah Indonesia, termasuk di daerah terpencil agar semakin diperhatikan.
“Perlindungan bagi guru dalam menjalankan tugas profesi juga harus diperhatikan,” sambungnya lagi.
P2G berharap profesi guru semakin dihargai dan bermartabat di tengah masyarakat, sehingga guru tidak lagi menjadi korban kekerasan atau intimidasi dalam menjalankan tugasnya sebagai pendidik.