Buol, Kasekabar.com — Ketua LMND Kota Buol, Hardawati Sahura, menyampaikan dukungan terhadap program Sekolah Rakyat yang diusung pemerintah melalui Kementerian Sosial (3/5).
Menurutnya, program ini merupakan jawaban atas persoalan pendidikan di Buol yang dipicu oleh tingginya angka kemiskinan dan ketimpangan ekonomi.
“Anak putus sekolah salah satunya disebabkan oleh kesenjangan ekonomi. Angka kemiskinan di Buol masih berada di angka 13,08%,” ujar Hardawati.
KONTEN IKLAN

IKLAN - SCROLL UNTUK MELANJUTKAN
Data Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sulawesi Tengah mencatat 4.509 siswa putus sekolah pada 2023, dan Buol menyumbang 451 kasus.
Sebagian besar dari mereka berasal dari keluarga kurang mampu yang tidak sanggup melanjutkan pendidikan ke jenjang menengah atas.
Hardawati menegaskan, Sekolah Rakyat diharapkan menjadi solusi strategis dan berkelanjutan dalam mengurangi pengangguran di wilayah tersebut.
Tingginya angka putus sekolah berdampak langsung pada meningkatnya jumlah pengangguran dan stagnasi ekonomi lokal di Kabupaten Buol.
“Program ini bukan hanya soal pendidikan, tapi juga upaya menekan pengangguran dan memperbaiki kondisi ekonomi masyarakat,” tambahnya.
Ia menilai Sekolah Rakyat harus melibatkan berbagai pihak, termasuk mahasiswa, komunitas, dan pemerintah daerah agar tepat sasaran.
Selain itu, ia mendorong agar kebijakan ini mendapat dukungan anggaran dan pengawasan agar implementasinya berjalan efektif.
Program Sekolah Rakyat merupakan salah satu bagian dari inisiatif sosial pemerintah Prabowo-Gibran melalui Kementerian Sosial.
LMND Kota Buol akan ikut terlibat dalam sosialisasi serta pendampingan program di tingkat akar rumput demi keberhasilan program tersebut.