Buol, KaseKabar.com – Warga RT 34, RW 08, lingkungan Poyapi (Vhuoyong), Kelurahan Buol, masih dilanda kesulitan mendapatkan air bersih meski sudah enam tahun berlalu sejak PDAM pertama kali mengaliri kawasan mereka.
Kondisi ini terpantau langsung oleh KaseKabar.com pada sabtu (19/04). Warga mengeluhkan tidak berfungsinya distribusi air bersih, bahkan dengan bantuan alat DAP sekalipun. Salah satu warga menyebut mereka kesulitan memenuhi kebutuhan dasar akibat macetnya layanan PDAM.
“Sangat sulit air bersih di sini, air PDAM tidak jalan sekalipun pakai DAP air,” ujar warga Vhuoyong.
KONTEN IKLAN

IKLAN - SCROLL UNTUK MELANJUTKAN
Ketua RT 34, Irwan Hj. Anadi, mengonfirmasi bahwa sekitar 180 kepala keluarga mengalami hal serupa. Warga terpaksa mengambil air bersih menggunakan jerigen dari tempat yang cukup jauh.
“Benar pak, bahkan masyarakat mengambil air bersih pakai jerigen itu jauh dari tempat tinggalnya,” kata Irwan.
Tak hanya itu, beberapa warga yang menggunakan sumur suntik pun tidak mendapatkan air layak konsumsi. “Kalau warga yang pakai sumur suntik itu airnya agak merah, bahkan ada yang mengambil air dari kolam yang kotor,” tambahnya.
PDAM disebut mulai mengaliri wilayah tersebut sejak 2019, namun hanya berjalan normal selama dua bulan. Setelah itu, layanan terputus dan belum pulih hingga kini. Warga sudah menyampaikan keluhan kepada pemerintah setempat, namun belum mendapat solusi konkret.
Saat dikonfirmasi, Direktur Utama PDAM Buol, Cahyono, menyampaikan rencana pengecekan ulang dalam waktu dekat. “Insya Allah Senin saya cek kembali pak,” tulisnya singkat melalui WhatsApp.
Sayangnya, hingga berita ini ditayangkan, belum ada tanggapan resmi dari pemerintah kelurahan terkait persoalan ini.
Warga berharap pemerintah daerah segera turun tangan agar akses terhadap air bersih bisa segera dipulihkan. Pasokan air bersih dinilai menjadi kebutuhan mendesak yang tak bisa ditunda.