Buol, KaseKabar.com – Insiden robohnya plafon Ruang Melati Kelas 3 di RSUD Mokoyurli Buol pada (10/4) pukul 23.30 WITA menimbulkan kekhawatiran masyarakat. Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Buol mempertanyakan kelayakan fasilitas rumah sakit tersebut dan mendesak audit menyeluruh terhadap penggunaannya.
Ketua HMI Buol, Arman Hala, menegaskan bahwa pihak RSUD harus bertanggung jawab atas insiden ini. “RSUD Mokoyurli Buol sudah mengantongi akreditasi paripurna sejak 2023, yang berarti kualitas pelayanan dan fasilitasnya telah diakui pemerintah. Namun, kenyataannya masih ada kejadian seperti ini,” ujar Arman pada (11/4).
Ia juga menyoroti anggaran yang dialokasikan setiap tahun untuk fasilitas rumah sakit. “Kami mempertanyakan bagaimana kualitas fasilitas RSUD Mokoyurli Buol, padahal Dana Alokasi Umum dikucurkan setiap tahun,” tambahnya.
KONTEN IKLAN

IKLAN - SCROLL UNTUK MELANJUTKAN
Selain plafon, HMI juga menyoroti sejumlah fasilitas lain yang dinilai tidak layak, termasuk jamban yang sering dikeluhkan oleh keluarga pasien. Arman mendesak Inspektorat Kabupaten Buol untuk melakukan audit terhadap RSUD Mokoyurli. “Miliaran dana yang digunakan seharusnya berbanding lurus dengan kualitas pelayanan dan fasilitas rumah sakit,” tegasnya.
Menanggapi insiden tersebut, Kepala Bagian Umum RSUD Mokoyurli Buol, Saroni, menjelaskan bahwa kejadian ini tidak terduga. “Semalam sekitar pukul 23.30, plafon bagian tengah Ruang Melati Kelas 3 ambruk. Kami langsung mengevakuasi pasien ke ruangan yang lebih aman hingga pukul 12 malam. Tidak ada tanda-tanda sebelumnya bahwa plafon akan roboh,” jelas Saroni dalam pesan WhatsApp pada (11/4).
Menurutnya, bangunan tersebut didirikan pada 2015 dan diresmikan pada 2016, tetapi belum pernah dilakukan pemeliharaan menyeluruh. “Sebagian besar bangunan di RS ini memang sudah lama dan membutuhkan perbaikan. Kami bekerja secara bertahap sesuai dengan kemampuan anggaran. Namun, kami akan segera melakukan pembenahan agar kejadian serupa tidak terulang,” tambahnya.
Saroni juga menyampaikan permohonan maaf kepada pasien dan keluarga yang terdampak insiden tersebut. “Kami mohon maaf atas musibah ini. Insya Allah ke depan kejadian serupa tidak akan terjadi lagi,” tulisnya.
Dengan adanya insiden ini, HMI berharap adanya evaluasi serius terhadap fasilitas kesehatan di Kabupaten Buol agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.