Kasekabar.com, Jakarta – Kelompok Suara Ibu Indonesia menggelar aksi unjuk rasa menolak revisi Undang-Undang (RUU) TNI dan tindakan kekerasan oknum aparat terhadap mahasiswa, aksi ini digelar di depan Mal Sarinah, Menteng, Jakarta Pusat, pada Jumat (28/3) siang.
Dalam aksi tersebut, puluhan ibu-ibu membawa poster yang berisi pesan penolakan terhadap RUU TNI. Salah satu poster berbunyi, “UU TNI hadir dengan fitur baru, tiap ada kritik auto reply: ini demi NKRI.”
Di akun Instagram @SuaraIbuIndonesia, aksi ini didokumentasikan melalui foto dan video dengan pesan, “Mari satukan tangan, jaga anak-anak kita, jaga masyarakat sipil, jaga demokrasi, TNI kembali ke barak.”
KONTEN IKLAN

IKLAN - SCROLL UNTUK MELANJUTKAN
Mengingatkan Reformasi 25 Tahun Lalu
Koordinator aksi, Ririn, menyatakan bahwa gerakan ini mengingatkan pada perjuangan reformasi 25 tahun lalu.
“Aksi ini mengingatkan kami saat melawan Soeharto sebelum reformasi,” ujar Ririn dalam unggahan video di media sosial.
Kelompok Suara Ibu Indonesia menilai bahwa revisi UU TNI berpotensi melemahkan demokrasi dan mengancam hak-hak masyarakat sipil. Mereka menyerukan agar militer tetap berada dalam koridor yang diatur oleh reformasi 1998.
Pernyataan Sikap Suara Ibu Indonesia
Kami adalah Ibu Indonesia. Kami menyuarakan kesedihan dan keprihatinan para ibu di seluruh Indonesia yang mengharapkan Indonesia yang lebih baik bagi generasi anak-anak kami.
Kami tidak rela masa depan anak-anak kami diambil oleh keserakahan para elit pejabat yang menempuh cara-cara kotor untuk melanggengkan kekuasaannya.
Kami tidak rela anak-anak kami hidup di Indonesia yang kehilangan kemanusiaan, keadilan, keberadaban dan kemerdekaan bersuara.
Kami tidak rela anak-anak kami berhadapan dengan kekerasan aparat demi memperjuangkan demokrasi yang disudutkan oleh senapan dan diinjak-injak lars tentara.
Karena itu, kami tidak akan melarang anak-anak kami, para mahasiswa untuk memperjuangkan apa yang direnggut dari masa depan mereka.
Kami, Ibu Indonesia, akan mendampingi perjuangan mereka dengan ikut turun ke jalan, berjuang bersama anak-anak kami, melawan kekuasaan yang korup.
Inilah tuntutan kami:
- Stop kekerasan pada mahasiswa.
- Batalkan Revisi UU TNI.
Kembalikan tentara ke tugas utamanya membela tanahair, bukan pejabat yang segelintir.
Seruan untuk Menjaga Demokrasi
Aksi ini menjadi bagian dari gelombang protes yang muncul di berbagai daerah terkait revisi RUU TNI. Kelompok Suara Ibu Indonesia mendesak pemerintah untuk lebih mendengarkan aspirasi rakyat sebelum mengambil keputusan yang berdampak luas.
Mereka juga mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjaga demokrasi dan menolak kebijakan yang dinilai berpotensi membahayakan hak-hak sipil.