KaseKabar.com, Palu – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Sulawesi Tengah resmi mengajukan laporan ke Dewan Pimpinan Pusat (DPP) IMM terkait rencana penambangan bawah tanah dan pengeboman oleh PT Citra Palu Minerals (CPM), pada Selasa (11/2). Laporan ini menyoroti potensi dampak lingkungan dan sosial akibat aktivitas tambang tersebut.
Ketua DPD IMM Sulteng bidang hikmah, politik, dan kebijakan publik, Salim, menyatakan bahwa metode penambangan yang digunakan PT CPM dapat merusak lingkungan dan mengancam keselamatan masyarakat. “Penambangan bawah tanah dan pengeboman berpotensi menimbulkan bencana, terutama di jalur Sesar Palu Koro yang sangat aktif,” ujarnya dalam pernyataan resmi.
KONTEN IKLAN

IKLAN - SCROLL UNTUK MELANJUTKAN
Selain itu, PT CPM juga merencanakan pengalihan aliran Sungai Pondo sejauh satu kilometer, yang dikhawatirkan akan berdampak negatif terhadap ekosistem dan masyarakat sekitar. Perubahan aliran sungai ini dinilai dapat merugikan petani di Poboya dan Lasoani serta mengancam kehidupan sosial masyarakat Mantikulore yang bergantung pada sungai tersebut.
DPD IMM Sulteng meminta agar Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) serta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) segera mengevaluasi izin usaha pertambangan (IUP) PT CPM. Mereka juga menuntut audit lingkungan independen guna memastikan kelayakan operasional perusahaan tambang tersebut.
Ketua DPP IMM bidang ESDM, Muh. Idil, menegaskan bahwa pihaknya akan segera menindaklanjuti laporan ini ke kementerian terkait. “IMM harus berada di garda terdepan dalam memperjuangkan hak masyarakat dan kelestarian lingkungan,” katanya.
DPD IMM Sulteng berharap laporan ini menjadi langkah awal menuju pengelolaan sumber daya alam yang lebih bertanggung jawab serta memastikan bahwa aktivitas pertambangan tidak mengorbankan kesejahteraan masyarakat.