Kabut Gelap di Seleksi PPPK Buol 

- Reporter

Monday, 10 March 2025 - 12:33 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kasekabar.com – Sudah lebih dari sebulan Aliansi Honorer Bersatu (AHB) mengawal dugaan maladministrasi dalam seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tahap 2 tahun 2024. Namun hingga kini, penyelesaian akhir dari Pemerintah Kabupaten Buol masih belum terlihat.

 

AHB sebelumnya menyerahkan bukti dugaan pelanggaran terhadap 16 peserta seleksi yang dianggap tidak memenuhi syarat, termasuk 9 mantan calon anggota legislatif (caleg) dan 7 aparat desa. Berdasarkan regulasi yang berlaku, mereka seharusnya tidak berhak mengikuti seleksi.

KONTEN IKLAN

ads

IKLAN - SCROLL UNTUK MELANJUTKAN

 

Inspektorat Kabupaten Buol telah melakukan investigasi terhadap 16 orang tersebut, namun tidak mengaudit keseluruhan peserta yang berjumlah sekitar kurang lebih 400 orang. Hal ini disayangkan oleh Koordinator AHB, Susanto Dunggio, yang menegaskan bahwa audit seharusnya dilakukan menyeluruh dan menggunakan rekening koran sebagai alat verifikasi.

 

Di sisi lain, Kepala Inspektorat Buol, Wahida, menyatakan bahwa audit dilakukan berdasarkan rekomendasi DPRD Buol. Ironisnya, DPRD sendiri tidak menunjukkan peran aktif dalam mengawal dan mengawasi kasus ini, sehingga harapan akan adanya tambahan data pun pupus.

 

Lebih dari sebulan setelah investigasi dimulai, hasilnya masih belum diumumkan ke publik. Wahida berdalih bahwa laporan telah diserahkan kepada Bupati Buol dan masih menunggu tindak lanjut dari Pemda.

 

Ketidakjelasan ini memicu kekecewaan para honorer. Mereka menilai pemerintah daerah seakan lepas tangan dan tidak memiliki tanggung jawab dalam menyelesaikan polemik yang membuat para tenaga honorer resah. AHB menegaskan bahwa mereka akan terus mengawal kasus ini dan mendesak transparansi Pemerintah Daerah.

 

“Kami hanya ingin kejelasan dan keadilan. Jangan ada penyimpangan dalam seleksi PPPK, karena ini menyangkut masa depan tenaga honorer!” ujar Susanto Dunggio.

 

Publik kini menunggu, akankah pemerintah daerah berani bersikap tegas dan transparan, atau justru membiarkan dugaan maladministrasi ini berlarut-larut tanpa penyelesaian.

Facebook Comments Box

Berita Terkait

PMII Tolitoli Soroti Harga Seragam Sekolah Selangit, Desak Pemda dan DPRD Ambil Tindakan
Diduga PETI Sungai Tabong Marak Lagi, HMI Buol Minta APH Tindak Tegas
Mahasiswa KKN Stisipol Buol Gandeng BPBD Bangun Jalur Evakuasi di Desa Lakea II
Ketua EW-LMND Sulteng Siap Maju Calon Ketum Nasional LMND 2025-2027
BPBD Buol Gelar Pelatihan Mitigasi Bencana Melalui InaRISK di Kecamatan Lakea
Bupati Buol Ajak Lulusan SMA Lanjut Kuliah di Stisipol Mujahidin: “Buol Punya Kampus Sendiri”
Mahasiswa KKN Stisipol Buol dan Puskesmas Lakea Gelar Penyuluhan TOGA di Desa Lakea II
PC PMII dan Yayasan Darul Ihsan Tolitoli Bersinergi Dalam Pendistribusian Daging Qurban 1446 H

Berita Terkait

Thursday, 3 July 2025 - 03:53 WITA

PMII Tolitoli Soroti Harga Seragam Sekolah Selangit, Desak Pemda dan DPRD Ambil Tindakan

Friday, 27 June 2025 - 10:45 WITA

Diduga PETI Sungai Tabong Marak Lagi, HMI Buol Minta APH Tindak Tegas

Thursday, 26 June 2025 - 04:47 WITA

Mahasiswa KKN Stisipol Buol Gandeng BPBD Bangun Jalur Evakuasi di Desa Lakea II

Tuesday, 24 June 2025 - 12:40 WITA

Ketua EW-LMND Sulteng Siap Maju Calon Ketum Nasional LMND 2025-2027

Thursday, 19 June 2025 - 08:26 WITA

BPBD Buol Gelar Pelatihan Mitigasi Bencana Melalui InaRISK di Kecamatan Lakea

Berita Terbaru

Bolmong

Yusra-Dony Wujudkan Kampus Moderasi di Bolmong

Tuesday, 1 Jul 2025 - 23:37 WITA