Bolmong – Pemerintah pusat menunjukkan kepeduliannya terhadap masyarakat terdampak bencana di Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong), tim dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Republik Indonesia turun langsung meninjau lokasi banjir di Kecamatan Poigar, Sabtu (02/11/2025).
Rombongan BNPB dipimpin oleh Mayjen TNI (Purn) Moch. Luthfeie Beta, S.Sos selaku Tenaga Ahli BNPB, didampingi sejumlah pejabat BNPB lainnya, yakni Rudy S (JFT Deputi Bidang Penanganan Darurat), A. Fathoni (Penelaah Teknis Kebijakan), dan Yuyun Y (Analis Kebijakan).
Setibanya di lokasi, tim BNPB disambut oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bolmong, Abdullah Mokoginta, bersama jajaran perangkat daerah, BPBD Bolmong, serta instansi terkait lainnya.
KONTEN IKLAN

IKLAN - SCROLL UNTUK MELANJUTKAN
Peninjauan dimulai dari beberapa titik terdampak di Desa Wineru dan Desa Poigar, wilayah yang sebelumnya dilanda banjir bandang beberapa hari lalu. Dalam kunjungan tersebut, tim BNPB meninjau kondisi permukiman warga, jalan, dan jembatan yang mengalami kerusakan akibat derasnya arus air.
Sekda Bolmong Abdullah Mokoginta yang turut mendampingi rombongan mengatakan, dukungan dari pemerintah pusat melalui BNPB menjadi dorongan penting bagi pemerintah daerah dalam mempercepat proses pemulihan pascabencana.
“Kami berterima kasih atas perhatian dan kehadiran BNPB. Dukungan dari pemerintah pusat sangat membantu Pemkab Bolmong dalam mempercepat proses rehabilitasi dan pemulihan wilayah terdampak,” ujar Abdullah.
Sementara itu, Mayjen (Purn) Moch. Luthfeie Beta menegaskan bahwa kehadiran BNPB merupakan bentuk komitmen pemerintah pusat dalam memastikan penanganan pascabanjir berjalan cepat dan tepat sasaran.
“Kehadiran kami di sini untuk memastikan proses penanganan pascabanjir berjalan cepat, terkoordinasi, dan tepat sasaran. Data kerusakan yang akurat menjadi kunci agar bantuan dapat segera tersalurkan kepada masyarakat,” ungkapnya.
Usai melakukan peninjauan lapangan, tim BNPB bersama BPBD Bolmong menggelar rapat koordinasi teknis guna membahas tindak lanjut penanganan pascabanjir. Fokus utama pembahasan adalah rencana rehabilitasi dan rekonstruksi infrastruktur yang rusak serta dukungan logistik bagi masyarakat terdampak.
Kunjungan tersebut menjadi bukti nyata pentingnya sinergi antara pemerintah pusat, provinsi, dan daerah dalam upaya penanggulangan bencana. Tujuannya bukan hanya memperbaiki infrastruktur, tetapi juga mengembalikan semangat dan harapan warga di wilayah Poigar dan Passi Barat.






