Buol, KaseKabar.com – Polemik seputar klaim bahwa Kabupaten Buol tidak akan terbentuk tanpa kehadiran perusahaan perkebunan sawit PT. Hardaya Inti Plantations (HIP) memantik reaksi keras dari kalangan pemuda. Salah satunya datang dari Agung Trianto, tokoh pemuda Buol, yang menilai pernyataan tersebut sebagai pandangan keliru dan menyesatkan sejarah.
Sejarah Pemekaran Buol dari Perjuangan Rakyat
Menurut Agung, pemekaran Kabupaten Buol pada akhir 1990-an lahir dari aspirasi masyarakat, gerakan mahasiswa, tokoh lokal, serta desakan politik yang kuat.
“Pemekaran Buol adalah hasil perjuangan rakyat, bukan pemberian perusahaan. Mengaitkan berdirinya kabupaten hanya pada kehadiran korporasi sawit adalah pandangan yang menyesatkan sejarah,” tegasnya, Minggu (21/9/2025).
KONTEN IKLAN

IKLAN - SCROLL UNTUK MELANJUTKAN
Ia menambahkan, perjuangan panjang tersebut menjadi bukti nyata bahwa rakyat Buollah yang memperjuangkan kabupaten ini hingga terbentuk secara sah melalui keputusan politik nasional.
PT HIP dan Jejak Konflik Agraria
Agung juga menyinggung dampak sosial yang ditinggalkan oleh PT HIP selama beroperasi di Buol. Ia menyebut perusahaan tersebut justru diduga lekat dengan konflik agraria, kriminalisasi petani, hingga kerusakan lingkungan yang menyakitkan bagi masyarakat.
“Kehadiran PT HIP tidak bisa dilepaskan dari konflik agraria yang belum tuntas. Menjadikan korporasi sebagai alasan eksistensi daerah sama saja mengabaikan penderitaan rakyat yang tanahnya dirampas,” jelasnya.
Rakyat Tidak Berhutang pada Perusahaan
Lebih jauh, Agung menolak keras anggapan bahwa rakyat Buol memiliki utang budi pada PT HIP. Ia menekankan bahwa justru perusahaanlah yang masih berhutang kepada masyarakat.
“Yang berhutang justru perusahaan kepada rakyat Buol. Hingga kini masih ada hak-hak tanah, kompensasi, dan pemulihan lingkungan yang belum dituntaskan,” ujarnya.
Luruskan Sejarah, Hargai Perjuangan
Agung menegaskan pentingnya meluruskan sejarah agar generasi muda tidak salah kaprah. Pernyataan bahwa Buol hanya bisa menjadi kabupaten karena PT HIP dinilai sebagai bentuk pengaburan fakta perjuangan rakyat.
“Sejarah harus diluruskan. Kabupaten Buol lahir dari konsensus politik dan perjuangan rakyat, bukan hadiah perusahaan. Kami mengingatkan agar para tokoh publik lebih bijak dalam menyampaikan narasi sejarah. Jangan sampai suara yang keluar justru menjadi pembenaran atas praktik perampasan tanah dan penderitaan rakyat”. pungkasnya.