Buol, Kasekabar.com – Festival musik dangdut pertama yang digelar di Kampus Stisipol Mujahidin Buol resmi berakhir dengan penetapan delapan juara, termasuk peserta favorit, pada Rabu (10/9). Acara ini sukses menarik perhatian publik dengan partisipasi sekitar 20 peserta yang bersaing di kategori putra dan putri.
Kegiatan yang diprakarsai oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Stisipol Mujahidin Buol ini menjadi langkah awal kampus hijau tersebut dalam menghadirkan ruang bagi pengembangan bakat dan minat mahasiswa serta generasi muda di bidang seni, khususnya musik dangdut.
Ajang Pengembangan Bakat dan Pengabdian Masyarakat
Wakil Ketua Bidang Kemahasiswaan Stisipol Mujahidin Buol, Drs. Rusli Dunggio, SE., MM, menegaskan bahwa kegiatan ini memiliki makna penting bagi mahasiswa maupun masyarakat.
KONTEN IKLAN

IKLAN - SCROLL UNTUK MELANJUTKAN
“Kegiatan ini adalah kegiatan Badan Eksekutif Mahasiswa dengan tujuan pengembangan bakat dan minat baik mahasiswa maupun pemuda yang senang dengan musik dangdut sekaligus sebagai program Stisipol Buol dalam pengabdian masyarakat khususnya di bidang kesenian. Harapannya ke depan kegiatan ini tetap kami lakukan dan lebih meningkatkan kualitas acaranya,” ujar Rusli Dunggio.
Silaturahmi Mahasiswa dan Masyarakat
Ketua panitia, Sutarni S. Musa, menjelaskan bahwa festival ini juga menjadi sarana mempererat hubungan antara mahasiswa dan masyarakat sekitar.
“Kegiatan ini dilaksanakan untuk membangun silaturahmi mahasiswa dengan masyarakat, sekaligus memperkenalkan kampus Stisipol ke masyarakat khususnya di Kabupaten Buol. Semoga kegiatan ini akan terus dilaksanakan setiap tahunnya, dan kami sangat berharap agar pemerintah dapat memperhatikan kampus Stisipol Buol agar ke depan bisa melaksanakan kegiatan yang lebih besar lagi melalui kolaborasi yang baik,” ungkap Sutarni.
Kebanggaan Para Juara
Di sisi lain, kebahagiaan juga dirasakan oleh Arman Rahayu, juara 1 kategori putra.
“Saya sangat bersyukur sudah mendapatkan juara di lomba dangdut Stisipol Buol ini, semoga kegiatan seperti ini bisa lebih meriah lagi ke depannya. Dan ke depan saya ingin ikut ajang yang lebih tinggi lagi seperti ajang nasional,” kata Arman.
Sementara itu, salah satu juri, Diana Tumogi, menilai ajang ini penting sebagai wadah pencarian bakat baru.
“Sebagai juri yang telah dipercayakan panitia, saya sangat bersyukur dengan adanya lomba seperti ini, sebab ini untuk mencari bibit penyanyi di dunia musik dangdut. Tinggal memperbanyak latihan lagi agar ke depan Kab. Buol bisa bersaing di luar daerah melalui putra-putri daerah yang berbakat,” pungkas Diana.
Dengan semangat kolaborasi antara mahasiswa dan masyarakat, festival musik dangdut perdana di Kampus Stisipol Mujahidin Buol menjadi penanda awal kebangkitan kesenian lokal sekaligus wadah regenerasi penyanyi dangdut di Kabupaten Buol.