Kasekabar.com, Jakarta (23/9) – Eksekutif Nasional Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (EN-LMND) menyoroti pelaksanaan teknis program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menjadi bagian dari Asta Cita Presiden Prabowo-Gibran.
Wakil Ketua Umum Bidang Dalam Negeri EN-LMND, Agung Trianto, menyebut program ini langkah besar untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, namun sejumlah persoalan teknis di lapangan menimbulkan dampak negatif.
“Kami mendukung penuh gagasan ini, karena sejarah dunia membuktikan program serupa mampu mengurangi malnutrisi dan meningkatkan kualitas pendidikan,” ujar Agung.
KONTEN IKLAN

IKLAN - SCROLL UNTUK MELANJUTKAN

Agung mencontohkan program makan siang gratis di Jepang, India, hingga Amerika Serikat yang terbukti memberi dampak positif. Namun, ia menilai uji coba MBG di beberapa daerah justru memunculkan kasus keracunan makanan.
EN-LMND mencatat beberapa masalah utama: lemahnya standar keamanan pangan, minimnya koordinasi pusat dan daerah, keterlibatan UMKM tanpa pengawasan memadai, serta tidak adanya sistem evaluasi terbuka.
“Dukungan kami bukan cek kosong. Program MBG hanya akan berhasil bila pemerintah serius menutup celah teknis, menyiapkan distribusi, serta memperkuat mekanisme pengawasan,” tegas Agung.






