Buol.Kasekabar- Virus penyakit mulut dan kuku (FMD) pada sapi dilaporkan mulai menyebar di wilayah Buol sejak awal Januari. Laporan dari masyarakat mengungkapkan kekhawatiran akan dampak ekonomi yang ditimbulkan.
Kepala Desa Tamit, Ramli Sulu, saat dikonfirmasi (4/1), menyatakan pentingnya kerja sama dari semua pihak untuk mengatasi penyebaran virus ini. “Agar virus ini tidak berdampak luas, mungkin seluruh pihak terkait bisa sama-sama mengatasi masalah ini,” ujarnya.
Laporan sementara menyebutkan beberapa sapi di wilayah tersebut telah menjadi korban, memicu keresahan peternak yang mengandalkan sapi sebagai salah satu sumber penghasilan. Masyarakat berharap langkah cepat dari pemerintah untuk menekan potensi kerugian.
KONTEN IKLAN

IKLAN - SCROLL UNTUK MELANJUTKAN
Berdasarkan informasi dari sumber terpercaya, tim dokter hewan dari provinsi akan segera turun ke lokasi untuk menyesuaikan situasi dan memberikan penanganan yang diperlukan. Hingga kini, upaya pencegahan sedang digalakkan, termasuk edukasi kepada peternak.
Penyebaran virus ini dinilai bisa membawa dampak besar jika tidak segera diatasi. Selain risiko kesehatan ternak, potensi penurunan produksi daging juga menjadi perhatian utama.
Dengan meningkatnya kekhawatiran tersebut, masyarakat berharap ada langkah nyata dari pemerintah daerah dan instansi terkait untuk mengendalikan penyebaran virus FMD ini.