Profil Pendiri SAM Air: Wagus Hidayat Yang Pernah Jualan Bensin Eceran

- Reporter

Friday, 25 October 2024 - 16:45 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Wagus Hidayat atau Haji Dayat pendiri dan pemilik Maskapai Penerbangan Perintis SAM Air (Foto: Wagus Hidayat)

Wagus Hidayat atau Haji Dayat pendiri dan pemilik Maskapai Penerbangan Perintis SAM Air (Foto: Wagus Hidayat)

KASEKABAR.com – SAM Air, maskapai penerbangan yang berfokus pada pengangkutan udara perintis di Indonesia, telah menunjukkan komitmen yang kuat dalam meningkatkan konektivitas antarwilayah, terutama di daerah-daerah terpencil di indonesia Timur seperti Sulawesi, Maluku dan Papua.

Di balik kesuksesan maskapai ini, terdapat sosok pendiri yang visioner, Wagus Hidayat. Dalam artikel ini, kita akan mengungkap lebih dalam tentang latar belakang dan perjalanan Wagus Hidayat sebelum mendirikan SAM Air, serta bagaimana pengalaman hidupnya membentuk visi dan misi maskapai ini.

Siapa Pendiri SAM Air?

Wagus Hidayat atau Haji Dayat lahir pada 16 Agustus 1975, di Wamena, Papua. Ia merupakan keturunan Bugis Sidrap dari Provinsi Sulawesi Selatan, tepatnya Sidenreng Rappang. Wagus menghabiskan masa kecilnya di lingkungan yang kaya akan budaya dan nilai-nilai kerja keras. Ia menyelesaikan pendidikan menengahnya di SMA Negeri 3 Sentani sebelum pindah ke SMAN 157 Rappang, di mana ia lulus pada tahun 1993.

KONTEN IKLAN

ads

IKLAN - SCROLL UNTUK MELANJUTKAN

Setelah menyelesaikan pendidikan SMA, Wagus melanjutkan studi di beberapa perguruan tinggi, termasuk STIM LPI Makassar (2011-2013) dan Universitas Yapis Papua (2017-2021), di mana ia meraih gelar Sarjana Hukum. Pada tahun 2023, ia berhasil meraih gelar Magister Sosial dari Program Pascasarjana Universitas Cenderawasih.

Kehidupan Pribadi Wagus Hidayat

Wagus Hidayat menikah dengan Samsuriaty atau akrab disapa dikenal Hajah Ati pada tahun 1994, dan mereka dikaruniai empat anak yaitu Gusti Ferdiansyah Hidayat, seorang pilot, Reyhan Rizqi Ramadhani Hidayat, seorang taruna di Akademi Kepolisian, seorang putri yang baru saja lulus dari SMP, dan seorang anak bungsu laki-laki yang juga masih bersekolah. Keluarga Wagus adalah sumber dukungan yang kuat baginya dalam setiap langkah karirnya.

Wagus Hidayat adalah sosok yang dikenal dengan kepribadian periang, bersahabat, dan pekerja keras. Wagus memiliki tekad yang kuat untuk belajar dan berkembang, yang terlihat dalam perjalanan pendidikannya yang panjang, ia meyakini bahwa kerja keras, kejujuran, dan menanam benih kebaikan kepada orang lain adalah kunci untuk mencapai kesuksesan.

Wagus yang lahir dan besar di tanah papua menjunjung tinggi semboyan dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung, begitu banyak sumbangsihnya bagi masyarakat papua sejak Ia meraih kesuksesannya, mulai dari bidang pendidikan hingga sosial, di masyarakat papua sendiri Ia mendapat julukan khas yaitu Pace Wagus.

Perjalanan Panjang Kesuksesan Wagus Hidayat

Sebelum mendirikan SAM Air, Wagus memiliki pengalaman yang signifikan di industri penerbangan dan sektor lainnya. Ia memulai dunia kerjanya sebagai kondektur bus di Makassar pada awal dekade 1990-an, yang memberinya pemahaman tentang dinamika kehidupan dan dunia transportasi.

Kemudian, pada awal dekade 2000-an, Wagus menjual bensin botolan di Wamena, Pegunungan Tengah Papua. Ia juga pernah berdagang sirih pinang dan menjalani berbagai pekerjaan untuk mencukupi kebutuhan dirinya.

Wagus menghabiskan hampir satu dekade sebagai ground handling di bandara di Puncak Jaya dan Wamena, Papua. Pengalaman ini memberinya wawasan mendalam tentang operasional penerbangan dan tantangan yang dihadapi di lapangan. Melihat kondisi infrastruktur dan layanan penerbangan yang masih kurang di daerah-daerah terpencil, Wagus merasakan panggilan untuk membuat perubahan.

Keinginan untuk belajar dan berkembang membawanya untuk mendaftar di Genesa Flight Academy di Jakarta Timur pada tahun 2015. Di sini, ia mengasah keterampilan sebagai pilot dan memperdalam pengetahuannya tentang penerbangan. Wagus terinspirasi untuk mendirikan SAM Air, terutama setelah adanya insiden penembakan pesawat di Puncak Jaya yang membuat banyak orang enggan terjun ke dunia penerbangan.

Dengan tekad yang kuat dan visi untuk memperbaiki layanan penerbangan di daerah-daerah yang terisolasi, Wagus berhasil mendapatkan izin operasional penerbangan dari Kementerian Perhubungan Indonesia pada tahun 2019.

Ia kemudian mendapatkan sertifikat AOC 135 dari otoritas penerbangan nasional (NAA), Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, dan mendirikan SAM Air dengan kantor perwakilan di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, dan home base di Bandara Internasional Dortheys Hiyo Eluay, Sentani, Jayapura.

Pengalaman Wagus Hidayat di Kancah Politik

Selain karirnya di dunia penerbangan, Wagus Hidayat juga memiliki pengalaman di kancah politik. Ia pernah menjabat sebagai pengurus Partai Demokrat di Kabupaten Puncak Jaya dari tahun 2007 hingga 2012. Melalui posisinya ini, Wagus aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan politik, berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Pada periode 2019-2024, Wagus terpilih sebagai Anggota DPRD Kabupaten Jayapura dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Dalam kapasitas ini, ia berfokus pada isu-isu yang berkaitan dengan transportasi dan pengembangan infrastruktur, yang sangat relevan dengan pengalamannya di industri penerbangan.

Selain itu, Wagus juga dipercaya sebagai Ketua Fraksi Bhinneka Tunggal Ika di DPRD Kabupaten Jayapura, di mana ia mendorong kolaborasi antara berbagai elemen masyarakat untuk mencapai tujuan pembangunan daerah.

Meskipun Wagus gagal dalam pencalonan legislatif provinsi Papua pada pemilu 2024, pengalamannya di dunia politik telah memperkaya wawasan dan jaringan yang dapat mendukung perkembangan SAM Air dalam upayanya memberikan layanan terbaik kepada masyarakat.

Keterlibatan Wagus dalam Kegiatan Sosial

Wagus Hidayat juga dikenal sebagai Ketua KKSS (Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan) untuk periode 2020-2025. Organisasi ini berperan penting dalam memperkuat hubungan antaranggota keluarga dari Sulawesi Selatan yang berada di berbagai daerah. Di bawah kepemimpinannya, KKSS aktif dalam berbagai kegiatan sosial, budaya, dan kemanusiaan, yang bertujuan untuk membantu anggota komunitas serta mempromosikan budaya Sulawesi Selatan di daerah tempat tinggal mereka.

Keterlibatan Wagus di KKSS tidak hanya menunjukkan komitmennya terhadap komunitas, tetapi juga memperkuat posisinya sebagai tokoh masyarakat yang peduli terhadap kesejahteraan sosial. Melalui organisasi ini, ia berusaha menggalang dukungan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, terutama di bidang pendidikan dan kesehatan.

Wagus aktif dalam berbagai organisasi penerbangan, termasuk Federasi Aeromodelling Seluruh Indonesia (FASI) Provinsi Papua, di mana ia menjabat sebagai ketua. Melalui organisasi ini, ia berusaha mempromosikan minat dan pengembangan aeromodelling di kalangan generasi muda.

Wagus juga pernah menerima penghargaan nasional The Best Sorot News Award 2022 ini untuk kategori Tokoh Motivator Entrepreneur Inspiratif dari Papua. Penghargaan ini mengakui kontribusinya dalam dunia bisnis dan penerbangan, serta perannya sebagai motivator bagi pengusaha muda di Papua.

Tragedi Jatuhnya Pesawat SAM Air

Pada Minggu, 20 Oktober 2024, tragedi menimpa maskapai SAM Air ketika pesawat Twin Otter milik mereka jatuh di sekitar Bandara Panua, Pohuwato, setelah lepas landas dari Bandara Djalaluddin Gorontalo. Pesawat yang terbang pada pukul 07.03 WITA ini hilang kontak 19 menit setelah lepas landas. Kecelakaan tersebut menelan korban jiwa, termasuk pilot Kapten M Saefurubi A, co-pilot Arthur Vico G, engineer Budijanto, dan satu-satunya penumpang, Sri Meyke Male.

Penyebab kecelakaan ini belum diketahui dengan pasti, dan investigasi masih terus berjalan. Haji Dayat, selaku pemilik SAM Air, menyatakan duka yang mendalam atas insiden ini dan berjanji akan melakukan investigasi yang komprehensif untuk menemukan penyebab kecelakaan tersebut. Kejadian ini menyoroti pentingnya keselamatan dalam operasional penerbangan, terutama di daerah-daerah dengan kondisi geografis yang sulit.

Kesimpulan

Kisah Haji Dayat sebagai pendiri SAM Air Indonesia adalah bukti bahwa dengan ketekunan, visi yang kuat, dan komitmen, seseorang dapat membangun sesuatu yang besar meskipun memulai dari bawah. Meski tragedi jatuhnya pesawat SAM Air pada Oktober 2024 menjadi pukulan berat, Haji Dayat tetap berkomitmen untuk memastikan maskapai ini terus melayani penerbangan perintis di wilayah-wilayah terpencil Indonesia. Dengan langkah-langkah investigasi yang akan dilakukan, diharapkan SAM Air dapat belajar dari kejadian ini dan terus meningkatkan keselamatan serta kualitas layanannya.

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Buol Siapkan Cetak Sawah Baru 1.000 Hektar, Dukung Kedaulatan Pangan Nasional
PMII dan Aliansi SAMPEKAN Tuntut DPRD Tolitoli Tindak Tegas Masalah Pendidikan
PMII Tolitoli Soroti Harga Seragam Sekolah Selangit, Desak Pemda dan DPRD Ambil Tindakan
Diduga PETI Sungai Tabong Marak Lagi, HMI Buol Minta APH Tindak Tegas
Mahasiswa KKN Stisipol Buol Gandeng BPBD Bangun Jalur Evakuasi di Desa Lakea II
Ketua EW-LMND Sulteng Siap Maju Calon Ketum Nasional LMND 2025-2027
BPBD Buol Gelar Pelatihan Mitigasi Bencana Melalui InaRISK di Kecamatan Lakea
Bupati Buol Ajak Lulusan SMA Lanjut Kuliah di Stisipol Mujahidin: “Buol Punya Kampus Sendiri”

Berita Terkait

Wednesday, 9 July 2025 - 07:19 WITA

Buol Siapkan Cetak Sawah Baru 1.000 Hektar, Dukung Kedaulatan Pangan Nasional

Monday, 7 July 2025 - 13:51 WITA

PMII dan Aliansi SAMPEKAN Tuntut DPRD Tolitoli Tindak Tegas Masalah Pendidikan

Thursday, 3 July 2025 - 03:53 WITA

PMII Tolitoli Soroti Harga Seragam Sekolah Selangit, Desak Pemda dan DPRD Ambil Tindakan

Friday, 27 June 2025 - 10:45 WITA

Diduga PETI Sungai Tabong Marak Lagi, HMI Buol Minta APH Tindak Tegas

Thursday, 26 June 2025 - 04:47 WITA

Mahasiswa KKN Stisipol Buol Gandeng BPBD Bangun Jalur Evakuasi di Desa Lakea II

Berita Terbaru

Bolmong

Harga Bahan Pokok di Pasar Lolak Masih Mengalami Fluktuasi

Monday, 7 Jul 2025 - 04:51 WITA