Kasekabar.com, Tolitoli — Aksi damai digelar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Tolitoli dan Aliansi Solidaritas Mahasiswa dan Masyarakat Peduli Pendidikan (SAMPEKAN) pada (07/07), di halaman kantor DPRD Tolitoli.
Aksi ini menyoroti tiga isu utama: mahalnya harga seragam sekolah, kasus pelecehan seksual di lingkungan pendidikan, serta penyaluran beasiswa yang dianggap tidak adil dan tidak transparan.
“Kami turun ke jalan untuk memperjuangkan keadilan dalam dunia pendidikan,” tegas Moh Rizal, Ketua PMII Tolitoli, dalam orasinya.
KONTEN IKLAN

IKLAN - SCROLL UNTUK MELANJUTKAN
Menanggapi aksi tersebut, DPRD Tolitoli menggelar Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) di Ruang Rapat Suwot Lipakat, dihadiri berbagai pihak termasuk Wakil Bupati dan Dinas Pendidikan.
Dalam RDPU, DPRD menyepakati akan melakukan investigasi harga seragam dan menyampaikan tuntutan kepada Gubernur Sulteng agar harga seragam ditinjau ulang secara menyeluruh.
PMII dan Aliansi SAMPEKAN juga mendesak perbaikan sistem penyaluran beasiswa agar transparan, adil, dan tepat sasaran dengan pengawasan dari masyarakat, mahasiswa, dan wali murid.
Aksi berlangsung damai dengan pengawalan polisi. Aliansi menyatakan akan terus mengawal isu ini hingga ada perubahan konkret. “Kami siap turun aksi lagi jika tuntutan diabaikan,” ujar Rizal.