KaseKabar.com, Buol – Puluhan pemuda dan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Rakyat dan Mahasiswa (GERAM) Bersatu menggelar aksi demonstrasi di depan gedung DPRD Kabupaten Buol pada Kamis (23/1). Aksi ini merupakan bentuk solidaritas terhadap tenaga honorer yang sebelumnya melakukan unjuk rasa terkait dugaan maladministrasi seleksi PPPK 2024.
Korlap GERAM, Arman Hala, menyampaikan bahwa aksi ini juga untuk mengutuk tindakan arogansi beberapa oknum anggota DPRD saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan Aliansi Honorer Bersatu (20/1). “Kami meminta DPRD segera menindaklanjuti tuntutan Aliansi Honorer Bersatu dan mendesak badan kehormatan DPRD untuk memberikan sanksi tegas kepada oknum anggota DPRD yang bertindak arogan,” tegasnya.
KONTEN IKLAN

IKLAN - SCROLL UNTUK MELANJUTKAN
Sayangnya, aksi tersebut tidak ditanggapi anggota DPRD karena mereka sedang melakukan reses di daerah pemilihan masing-masing. Sekretaris Dewan, Musyair, yang mememui massa aksi menyatakan akan segera mengoordinasikan tuntutan tersebut. “Kami akan berkoordinasi dengan ketua dan anggota DPRD untuk menjadwalkan kembali RDP. Saat ini, seluruh anggota sedang menjalankan agenda reses,” jelas Musyair.
Salah satu mahasiswa yang ikut berorasi berharap DPRD segera menyetujui tuntutan yang disampaikan GERAM dan honorer. “Kami ingin tuntutan ini segera diindahkan agar masalah honorer bisa mendapatkan solusi yang jelas,” ujarnya.
Aksi ini menjadi perhatian masyarakat Buol, mengingat polemik seleksi PPPK 2024 masih menjadi isu yang sensitif, terutama bagi para tenaga honorer yang sudah lama mengabdi namun masih terhambat karena tidak mendapatkan kejelasan status.