Band Sukatani Tarik Lagu ‘Bayar Bayar Bayar’, Kapolri: “Polri Tidak Anti-Kritik”

- Reporter

Friday, 21 February 2025 - 18:04 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

KaseKabar.com – Band punk asal Purbalingga, Sukatani, menjadi sorotan di tengah aksi mahasiswa bertajuk “Indonesia Gelap” yang berlangsung di berbagai kota pada Kamis (20/2). Hal ini terjadi setelah mereka mengumumkan penarikan lagu “Bayar Bayar Bayar” dari seluruh platform musik.

 

Pengumuman tersebut disampaikan melalui akun Instagram resmi mereka, @sukatani.band. Lagu yang sebelumnya viral karena liriknya mengandung kritik terhadap kepolisian ini merupakan bagian dari album Gelap Gempita.

KONTEN IKLAN

ads

IKLAN - SCROLL UNTUK MELANJUTKAN

 

Tak hanya menarik lagu, dua personel Sukatani, Muhammad Syifa Al Lufti (gitaris) dan Novi Citra Indriyati (vokalis), juga menyampaikan permintaan maaf kepada Kapolri dan institusi kepolisian. Mereka bahkan melepas identitas anonim yang selama ini mereka pertahankan dengan mengenakan topeng di setiap penampilan.

 

“Kami memohon maaf sebesar-besarnya kepada Bapak Kapolri dan Institusi Polri atas lagu Bayar Bayar Bayar yang liriknya ‘Bayar Polisi’, yang telah kami nyanyikan sehingga viral di beberapa platform media sosial,” ujar Lufti. Ia menjelaskan bahwa lagu tersebut dibuat sebagai kritik terhadap oknum kepolisian yang melanggar aturan.

 

Selain meminta maaf, Sukatani juga mengimbau masyarakat untuk menghapus lagu atau video yang telah tersebar. “Jika ada risiko di kemudian hari, itu bukan tanggung jawab kami dari Sukatani,” tambahnya.

 

Kapolri: “Polri Tidak Anti-Kritik”

 

Menanggapi permintaan maaf Sukatani, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan bahwa Polri tidak bermasalah dengan lagu tersebut. “Tidak ada masalah,” kata Listyo Sigit, (sumber : Kompas.com, Jum’at, 21 Februari 2025).

 

Menurutnya, kritik terhadap institusi kepolisian merupakan bagian dari evaluasi. “Polri tidak anti-kritik. Kritik adalah masukan untuk perbaikan,” ujarnya. Ia juga menyinggung adanya miskomunikasi yang menyebabkan permintaan maaf dan penarikan lagu oleh Sukatani. “Mungkin ada miss, namun sudah diluruskan,” tambahnya tanpa menjelaskan lebih lanjut.

 

Langkah band Sukatani menarik lagu mereka menuai beragam respons, terutama di tengah maraknya demonstrasi yang mengkritik berbagai kebijakan pemerintah.

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Mahasiswa STISIPOL Buol Diterima Resmi untuk KKN di Kecamatan Lakea
Lanal Tolitoli dan Posal Buol Gagalkan Penyelundupan 280 Ballpress Ilegal Tujuan Manado
Kriminalisasi Petani di Buol: Sidang Mada Yunus Jadi Ujian Integritas Hukum Agraria
Sekolah Rakyat Didukung LMND Buol, Dianggap Solusi Strategis Atasi Putus Sekolah dan Pengangguran
Enam Koperasi Tambang Tolitoli Siap Jalan! PT SMS Percepat Langkah Legalitas Tambang Rakyat
Aksi Damai Buruh Morowali Berbuah Komitmen: Bupati Teken Notulen Tuntutan
Pendidikan untuk Semua: Eksekutif Wilayah LMND Sulteng Dukung Program Sekolah Rakyat
Aliansi Buruh Morowali Tuntut Perbaikan Nasib dan Hentikan PHK Sepihak di Kawasan IMIP

Berita Terkait

Monday, 5 May 2025 - 10:52 WITA

Mahasiswa STISIPOL Buol Diterima Resmi untuk KKN di Kecamatan Lakea

Monday, 5 May 2025 - 09:04 WITA

Lanal Tolitoli dan Posal Buol Gagalkan Penyelundupan 280 Ballpress Ilegal Tujuan Manado

Sunday, 4 May 2025 - 15:46 WITA

Kriminalisasi Petani di Buol: Sidang Mada Yunus Jadi Ujian Integritas Hukum Agraria

Sunday, 4 May 2025 - 15:34 WITA

Sekolah Rakyat Didukung LMND Buol, Dianggap Solusi Strategis Atasi Putus Sekolah dan Pengangguran

Sunday, 4 May 2025 - 15:09 WITA

Enam Koperasi Tambang Tolitoli Siap Jalan! PT SMS Percepat Langkah Legalitas Tambang Rakyat

Berita Terbaru

Bolmong

Bupati Yusra Alhabsyi Salurkan Bantuan Korban Kebakaran

Sunday, 11 May 2025 - 11:24 WITA