Morowali, Kasekabar.com — Peringatan Hari Buruh Internasional (1/5) di Kabupaten Morowali diwarnai aksi damai ribuan buruh dari Aliansi Gerakan Buruh Morowali.
Aliansi yang terdiri dari SPIM-KPBI, KBBI, dan SBIPE itu menyampaikan 15 tuntutan utama demi perbaikan nasib buruh di kawasan industri.
Aksi dimulai di depan Kantor IMIP (1/5) dan berlanjut ke Kantor Bupati Morowali (2/5), berlangsung tertib dan penuh kedisiplinan.
KONTEN IKLAN

IKLAN - SCROLL UNTUK MELANJUTKAN
Pada puncaknya, Bupati Morowali, Iksan B. Abdul Rauf, menerima langsung perwakilan buruh dan menandatangani notulen rapat hasil pertemuan.
Komitmen Bupati meliputi pemanggilan semua pemangku kepentingan untuk merumuskan kebijakan pro-buruh dan mengevaluasi sistem ketenagakerjaan.
Isu pencemaran udara di Labota juga disepakati akan ditindaklanjuti sebagai salah satu prioritas agenda pemerintah daerah.
“Semua tuntutan buruh akan dibahas komprehensif, termasuk soal PHK sepihak, K3, dan UU Cipta Kerja,” ujar pernyataan notulen rapat.
Bung Jay, Sekjen SPIM-KPBI, menyatakan harapannya atas hasil pertemuan tersebut. “Kami melihat ada hal positif dari pertemuan ini,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa pertemuan lanjutan dengan pemangku kepentingan akan menjadi langkah penting dalam mendorong kesejahteraan buruh.
Bupati Morowali juga menyampaikan apresiasi terhadap kedisiplinan buruh dalam menyampaikan aspirasi secara damai dan konstruktif.
“Kritikan hari ini akan membangun Morowali yang lebih baik di masa depan,” ujar Iksan B. Abdul Rauf di hadapan massa aksi.
Aliansi Gerakan Buruh Morowali menegaskan akan terus mengawal janji tersebut hingga perubahan nyata dirasakan di lapangan.